Langsung ke konten utama

Dukung Idenya, Jangan Orangnya !

Dalam sebuah perjalan kecil dengan tokoh intelektual Sulut, DR. dr. Taufiq Pasiak, selama di mobil, Saya mencicipi hidangan pembicaraan yang beliau bawakan. Pastinya, banyak hal menarik dari gagasan Sang dokter. Saya sedang tidak konsultasi kesehatan. Kebetulan kami berdua sedang menuju undangan open house salah seorang pejabat polisi Sulawesi Utara.

Pernyataan-pernyataan penting dokter yang saya garis bawahi diantaranya adalah bagaimana menjadi pribadi yang tidak mendukung atau berpihak kepada orang lain. Jatuhkan keberpihakan kita kepada ide atau gagasan milik orang. Setiap orang memiliki ide yang perlu kita apresiasi. Ide pun akan terus berkelanjutan. Sementara orang (empunya ide) itu akan terbatas pada usia dan masanya.

Kita bisa saja menolak pribadi Said Aqil Siradj, Ulil Abshar Abdala, Rizieq Shihab, dan semua orang yang kita anggap "buruk". Namun, faktanya setiap orang punya gagasan-gagasan positif kemudian sangat berkesesuaian dengan kehidupan pribadi kita. Kita mungkin mencintai seseorang, namun pada fase-fase tertentu, idenya justru tidaklah cocok untuk kita. Maka, berpihak pada ide itu bukanlah pilihan keliru. Ia justru menjadi kekuatan bagi kita dalam berproses menjadi manusia-manusia unggul.

Menurut dokter, cukup lama ia mengembara untuk menemukan formula yang strategis dalam kehidupan sosial. Baginya, mendukung ide seseorang adalah hal yang mesti dilakukan setiap orang. Ide orang lain menjadi pelajaran penting bagi kita. Orangnya mati, idenya hidup.

Apa yang dikemukakan dokter sangat perlu Saya pegang dan bahkan dijadikan landasan hidup. Dokter ahli otak ini tidak hanya piawai mengunyah ilmu-ilmu medis. Ia begitu serius dalam mengasah pengetahuan berbasis sosial kebudayaan yang dikombinasi dengan ilmu neourosains. Hal ini terlihat dalam kesehariannya, baik aktivitas dunia nyata hingga alam maya, digital. Lihat saja status-status facebooknya. Lirik juga gerakan-gerakan kebudayaannya.

Terima kasih wejengannya dok. Saya menunggu buku terbaru Anda tentang Perilaku Manusia.

Postingan populer dari blog ini

Quantum Learning... !

Semasa menjadi kepala sekolah di SMA Alhikam, Desa Tumbak Kec. Pusomaen Kab. Minahasa Tenggara, Aku punya murid paling berandal. Hampir setiap hari malas sekolah dan pekerjaannya mengganggu orang lain. Bahkan tercatat beberapa kali berkelahi.  Dia perokok. Tapi Aku belum pernah tahu dan apalagi melihat ia minum minuman beralkohol. Jika toh ia pernah mabuk-mabukan, Aku yakin itu tidak dilakukan saat sekolah. Namun merokok, adalah pemandangan yang sering ku lihat saat ia masih berseragam.  Suatu ketika, di belakang gedung sekolah, ia dan teman-temannya sedang asik menikmati gumpalan asap rokok. Aku meradang. Rasa-rasanya ingin ku gampar satu persatu, terutama si berandal itu. Tapi Aku khawatir. Bertindak, harus dengan pikiran jernih. Mereka semua siswa yang secara fisik dan mental teruji bertindak anarkis. Bukannya takut, Aku hanya tidak ingin ada berita beredar, guru pukul murid, murid pukul guru, guru murid baku pukul. Jelasnya, Aku pasti kalah. Mereka gerombolan soalnya. Aku ...

Syafieq, Taufik, Bilfagih Akhirnya Bill Saja | Suara Sendiri |

"Nama Itu adalah Doa" Saya menggunakan nama Syafieq Bilfagih untuk menghargai Aba - panggilan untuk ayah -. Nama ini beliau berikan namun secara resmi tidak digunakan. Aba menghargai ibu-nya yang merekomendasikan nama Saya menjadi Taufik Bilfagih.   Apapun arti kedua nama tersebut, pada dasarnya Saya sangat bersyukur. Semoga saja ia menjadi doa terbaik untuk perjalanan hidup saya.  Anda, bisa menyapa Saya dengan sebutan Syafieq, Taufik atau bahkan dengan panggilan Bill saja.  Nah, kenapa lagi Bill ?  Iya. Ini sapaan akrab Saya dulu kala masih kuliah. Sengaja Saya menggunakan kata Bill yang diambil dari nama belakang, Bilfagih. Kebetulan, sewaktu ospek - pengenalan dunia kampus -, panitia mewajibkan setiap peserta menulis inisial namanya hanya empat huruf pada tanda pengenal kami. Jika Saya mengambil dari kata Taufik, maka akan terdengar umum, Ufik.  Saya ingin terdengar unik dan jarang didengar apalagi di kampus berbasis Islam. Bill, s...

Buku Untuk Aba

Selamat Hari Ulang Tahun ke 57 Aba... Anakmu hanya bisa memberikan hadiah buku ringan. Teruslah mengajak kedamaian melalui ayat-ayat Tuhan. ========= Jadilah pembimbing kami hingga akhir hayat. Anakmu mungkin tak kuasa mengikuti jejak langkahmu. Namun, akan ku sampaikan kepada generasi yang akan datang, Bahwa, Engkau pernah hadir memberi warna hidup ini menjadi indah. ============ Terima Kasih atas ajaran cinta damai yang pernah kau torehkan untuk kami ... ! Terimalah persembahan buku Dialog Antarumat Beragama terbitan Mizan ini... Anakmu, terus mencintaimu ... !